Catatan Kecil

Home » Tahukah Anda » Cek Bensin, BPH Migas Terjunkan Penyidik

Cek Bensin, BPH Migas Terjunkan Penyidik

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menganggap kasus rusaknya suku cadang fuel pump ratusan taksi dan mobil pribadi di Jakarta sebagai kasus yang serius.

Karena itulah mulai hari ini, instansi yang dipimpin Tubagus Haryono itu menerjunkan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) untuk mencari tahu kualitas dari BBM Bersubsidi yang dijual di sejumlah SPBU Jakarta.

“BPH Migas akan menugaskan PPNS melakukan uji petik dengan laboratorium bergerak di beberapa SPBU untuk mengetahui kondisi ini,” tegas Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajogio.

Ia memastikan proses uji petik akan memakan waktu lebih dari satu hari. Namun, Jugi belum bisa memastikan kapan hasil laboratorium atas kualitas BBM Bersubsidi tersebut bisa keluar. “Kami perlu waktu untuk mengetahui duduk masalah yang sebenarnya. Karena kok di daerah lain tidak ada masalah. Jika ada SPBU yang nakal, bisa saja sanksinya diputus kontrak oleh Pertamina dengan dasar rekomendasi dari BPH Migas,” ujarnya.

Kemarin Blue Bird dan Express Grup, dua operator besar di Jakarta mengeluhkan terjadinya kerusakan atas fuel pump ratusan unit taksi mereka. Untuk sementara, kerugian diperkirakan mencapai lebih dari Rp 1 miliar. Hal senada disampaikan ATPM Honda dan Toyota yang mengeluhkan besarnya biaya penggantian suku cadang yang harus dikeluarkan akibat kerusakan tersebut.

Pertamina membantah isu bahan bakar minyak (BBM) premium bermasalah terkait keluhan perusahaan taksi Blue Bird merupakan akal-akalan Pertamina dan pemerintah untuk mendorong masyarakat mengganti penggunaan premium, yang merupakan BBM bersubsidi, dengan pertamax.

“Tidak benar baik pemerintah dan Pertamina sengaja karena mendorong membeli bahan bakar nonsubsidi. Tidak ada niat sedikit pun Pertamina ataupun pemerintah,” tegas Sekretaris Korporat Pertamina Toharso di Restoran Pulau Dua.

Menurut Pertamina, kinerjanya selama ini selalu diawasi oleh masyarakat dan anggota Dewan. Oleh karena itu, Pertamina tidak berniat bertindak secara sembarangan. Lagi pula, lanjut Toharso, masalah fuel pump tidak bisa serta-merta dikaitkan dengan bahan bakar karena bisa terkait dengan fisik fuel pump di masing-masing kendaraan.

Koordinasi bisa dilakukan dengan agen tunggal pemegang merk (ATPM) kendaraan bermotor. “Kita sudah infokan kepada ATPM yang memiliki keluhan fuel pump, bukan bahan bakarnya. Jadi diteliti dulu, keluhannya apa?” ungkapnya.

 

[ Recent Posts ] :


| Ingin Berkomentar Atau Meninggalkan Pesan...Cukup Dengan Mengisi Pesan / Komentar, Nama Dan Email Anda Pada Kotak Komentar ini (Pada Kolom/Pengisian Website Bisa Dikosongkan, Bila Tidak Memiliki Website Atau Blog) |...

[ Daftar Isi ]