Sumpit atau sumpitan adalah senjata berburu khas masyarakat Dayak. Yang terdiri dari tiga bagian, yaitu batang (pipa) sumpit, damek (anak sumpit), dan sangkoh (mata tombak terbuat dari besi atau batu gunung yang diikatkan pada ujung pipa sumpit).
Senjata yang mengandalkan kekuatan meniup ini dapat mengenai sasaran dari jarak yang cukup jauh, yaitu sekitar 30 meter untuk posisi vertikal dan 25 meter untuk posisi horisontal tergantung kemampuan si penyumpitnya.
Dengan senjata ini, orang Dayak dapat melumpuhkan musuh dan hewan-hewan buruan baik yang berada di atas pohon, seperti burung-burung, maupun hewan-hewan buas yang hidup di darat dari, jarak yang relatif jauh.
Dengan kemampuan melumpuhkan binatang buruan dan musuh dari jarak jauh, maka orang Dayak telah menciptakan alat proteksi diri yang cukup canggih.
Jika ternyata bidikan pertama tidak mengenai sasaran, dan binatang buas atau musuh menyerang balik dari jarak yang cukup dekat sehingga damek tidak dapat digunakan secara efektif atau tidak sempat memasang damek, maka pipa sumpit yang terbuat dari kayu belian dengan sangkoh di ujungnya menjadi senjata cadangan yang sangat bermanfaat untuk melindungi diri dari jarak dekat.